Sabtu, 05 Januari 2013

Antara etis dan tidak etis





Wacana yang dikeluarkan oleh pemkot Lhokseumawe mengenai masalah wanita tidak diperkenankan membonceng mengangkang menuai pro dan kontra. wacana ini dikeluarkan untuk menjaga keutuhan moral masyarakat disana, tutur Suaidi Yahya walikota Lhokseumawe dikutip dari BBC News Asia.


Mengapa timbul wacana tersebut? Sebagaimana kita ketahui bahwa Aceh adalah termasuk kedalam otonomi khusus yang mana peraturan disana berdasarkan syariah. Syariah ini yang mengakar, membentuk sebuah budaya, dan mengarahkan mindset masyarakat disana. BR sendiri kurang begitu memahami bagaimana aturan syariah tentang hal ini namun BR mencoba memahami bagaimana hal ini bisa dipandang dalam hal etis dan tidak etis.

Duduk mengangkang bagi wanita akan menyerupai laki-laki dan ini yang dipandang kurang etis oleh pemkot disana (maybe?). Namun jika kita tinjau dari sisi safety berkendara hal ini akan mengurangi keseimbangan dalam berkendara dan sangat membahayakan karena titik kesemibangan berubah dan tidak merata. Bagi rekan-rekan yang lebih mengerti silahkan dikomentari. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar